Thursday 1 May 2014

sampai bila mahu begini?

Assalamualaikum dear readers, 

This is the second post for this year. The first one was just a try out, since i forgot how to blog. I was trapped in my own thoughts at times but i guess blogging is one way to clear the air. And at least i map my thoughts in words and get the chance to analyze these issues deeper at a later time. 

This particular picture finds its way into the deepest part of m heart, the way an old memories seep into your mind. 

Massacre in Burma, taken from Sarah Yusof's FB page. Thanks Sarah.




Thousands of us Muslims are killed, all over the world. There are times we do not even have the power to shed the tears for those killed. It is becoming common and almost not shocking anymore to hear the news of the killings. This picture transports me back to Tak Bai and Ambon, to Bosnia and Albania, to the most recent read (by me) - the martyrs in Mesir and now this. These events are the ones that we know of. I am sure there are many more behind the media. 
Just like you, I too, cant bear to look at this. It breaks me down but i believe that I have the duty to at least think about how could this happen to us? I mean, how could this be? Are we that pathetic and weak until we allow ourselves to be the jokes of others? Dont answer this questions. Let them resonate in your mind and heart. 

There are sleepless nights thinking about the fate of the Muslim all over the world. We are strong in numbers, but not in qualities. Some are still enshrouded in the beauty of life, some are too drunk with the luxury the world has to offer, and that includes me of course. We are still weak at the nucleus - the heart. Our hearts does not beat the divine words from Allah because we do not take heed of the revelation in the Quran. because we are SO DAMN STINGY TO SPEND OUR TIME PONDERING UPON THOSE DIVINE WORDS. How could we, the ones that already know that Islam is the way of life, deviate from the guidance? 

Let us try and do the best that we can to let the Quran be the beat of our heart. We are the commoners. We are the person so minute to the world, but we are powerful to ourselves. We cant control the cruelty around us, but we can and should stop ourselves from killing our hearts and conscience. Come, take m hand. Lets do this. Be better. Be better. If you dont know how, pray that Allah show you the way. 

Forgive me if my words are not kind in any way. Wallahualam. 

Wednesday 23 April 2014

whoa! feels good to be back!

Salam and hi everybody in the world. I am here to announce that I am back to blogging. Someone helped me to re-live this passion. Plus, there are so so many things that I want to babble about. So many, trust me. Its almost one. Just wanna say hi! gosh i cant wait to blog but i have a long day tomorrow.







Sunday 15 January 2012

adeh.

Assalamualaikum,

I cant do anything now. I NEED to write.

Back in IPBA, Mdm Junainah used to say 'budak2 jiwa kacau'. I normally laugh at it. I pictured jiwa kacau to be such a funny thing. and now...I am Jiwa Kacau. isk. mmg kacau sungguh.

They say your fate was set since ure in the womb and i totally believe in it. Jodoh, rezeki, ajal, kebahagiaan kite...every single thing is there. written. tapi, tak salah berusaha untuk membahagiakan diri sendri, kan?

'Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum, melainkan mereka berusaha mengubahnya'

Line mesti suka yang neh : "andai ini jodoh aku, biar aku lawan untuk jodoh ini"...
(well, aku rase mcm pelik...sape bleh tlg check balek ayat zahiril adzim yg sbnanye?)

walau apepn, walau korang tak paham amende yg aku tules, aku pasti Allah akan faham. sbab aku tgh serabut. gnite. besok skolah.

Monday 19 December 2011

:)

ingin berkongsi cerita dan rasa namun takut kau fobia. hanya disinilah aku curahkan warna supaya dapat dihadam bila-bila bersedia.


oit, guna streamyx ke online henpon?

:p

Engkau yang berharga seperti tiada tempat di dunia




Cerita apa yang dulu sering kau putarkan?

cerita bagaimana yang kau dendangkan hingga

gamat ketawa?


Apakah dulu ada peluang terbang melihat tempat oran

seperti kami yang selalu berkunjung

untuk melihat peradaban?

kamilah yang sering melihat peradaban di tempat orang

lantaran tiket untuk terbang yang tidak menipiskan wang

tapi kamilah yang terlupa untuk beradab

berbanding kau yang tidak melihat dengan tubuh dan mata

tapi melihat dengan hati.


hai si tua

waktu kita tidak sama

namun zaman lampau milikmu

menjadikan kau sangat berharga


Ada sesuatu yang aku ingin kamu ketahui.


Hari itu panas. Tapi di langit awan hitam tetap ingin berlumba dengan awan putih. Mahu lihat siapa yang memiliki langit Allah yang terbentang barangkali. Panas menyengat dengan bau rendang besar mengisyaratkan bahawa inilah masa yang sesuai buat perut untuk memulakan dendangan. Aku mengatur langkah laju ke tempat orang ramai beratur. Tua. Muda. biasalah tuh. semua ada. Hanya dua khemah didirikan. Pilihlah suka hatimu. Mau tunggu kosong satu meja buat kamu dan kerabatmu?silakan. Mahu masuk ke dalam makan bersila dengan jemputan? tiada bantahan. Mahu susup aja di mana-mana yang kosong? baik sungguh begitu. Barisan panjang. Aku rimas dengan suasana ramai. Kotor dan sesak. Aku cuma melihat keadaan sekeliling untuk memadamkan bosan di dahiku. Ada sekumpulan suri berpakaian serupa. Kainnya tidaklah gah mana. Coraknya juga tidak seberapa. Mereka juga bukan anak dara muda. Tapi....senyumnya...sampai telinga. Manis sungguh dengan kedut di muka. Hmm..aku pandang. Kerja sudahlah di tengah panas. Mesti keringat berjela-jela. Senyum lagi. aduh. apa yang suka sangat kerja sebegitu? Belum pun pinggan di hulur, hati suri penceduk sudah kembang dengan suka bertemu sahabat yang dulu sama-sama menghalau burung tiak di sawah tok ayah. Sambil menceduk mulutnya becok, bertanya perihal sahabat yang kini jauh dimata. perihal suami sang sahabat yang sudah menyahut panggilanNya. giliran yang lain tiba. sambil mata menguntum senyum, minda kembali ke dekad lalu...waktu panas tidak berbahang begini.Waktu muda remaja, waktu bersuka-suka. Sahabat yang dulu sama ketawa kini hanya sekali sekala berjumpa.Di bawah bumbung inilah panas bahang memasakkan daging-daging manusia di bawahnya. Menggaul semua bau keringat, warna kulit, senyum manisnya atau muka mencuka...menjadi suatu hidangan perpaduan yang empuk dan asyik sekali jika dihidangkan. Yang tua bersemayam di atas kerusi plastik murah, dihiasi mahkota yang semakin nipis memutih, berseri dengan garis wajah yang semakin dalam...sedalam pengalaman yang tiada ternilai. Duduklah si tua di situ. Yang muda satu persatu datang mencium tangan kematu, tangan hikmat membawa rahmat. tetaplah mereka di singgahsana itu, menerima tabik hormat atas azimat yang dicurah suatu masa dahulu.


Ini yang aku ingin kamu tahu. Di suatu majlis keramaian yang sulaman kasih sayangnya masih padu. Zaman ini kamu kurang mahu begitu. Sibuk sungguh dengan mainan tipu-tipu. Ipad segalanya canggih belaka. Namun hal ini aku mahu kamu peka.

Sunday 28 August 2011

AKU

im finding it hard to spill things here because i dont want this blog to get too narcissistic or personal (i think it has been that way somehow or rather). hm. well. here's something that ive been looking for since Ada Apa Dengan Cinta.

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Chairl Anwar.

xoxo

slamat hari raya

dalam mencari cinta, carilah Cinta yang sempurna, selayaknya hanya Dia.

Sunday 14 August 2011

IQRA'

imran kene denda sebab die patahkan mainan kuceng mama yg baru beli.

mama: pilih satu antara due. im nak mama bawak jumpe dentist ke nk dtg bace iqra' ngan mama lepas maghrib selame seminggu?

imran: im nak bace iqra' lah.

mama: okay. mule besok awak kene dtg kul 8, smayang maghrib ngan mama, pastuh bace iqra'.


BESOK

8.30mlm
si keding datang membawa beg iqra', amek air smayang, smayang maghrib, bace iqra'.


HARI NEH
imran dah tak datang.

patut tak aku bawak die jumpe dentist???